Peran data pendidikan sangat penting dalam perumusan kebijakan pendidikan yang berkelanjutan. Data pendidikan merupakan landasan yang kuat dalam mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan, mengevaluasi keberhasilan kebijakan yang sudah ada, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan yang lebih efektif.
Menurut Profesor John Hattie, seorang pakar pendidikan dari University of Melbourne, “Data pendidikan memberikan informasi yang objektif dan akurat tentang kondisi pendidikan suatu negara. Tanpa data yang kuat, kebijakan pendidikan yang diambil bisa jadi tidak tepat sasaran dan tidak efektif.”
Dalam konteks Indonesia, peran data pendidikan semakin ditekankan dengan berbagai program pemerintah seperti Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter (GNPK). Kedua program ini membutuhkan data pendidikan yang akurat untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan masyarakat secara lebih spesifik.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Data pendidikan adalah kunci dalam memastikan keberhasilan program-program pendidikan yang sedang diterapkan. Dengan data yang akurat, kita bisa mengetahui sejauh mana kebijakan pendidikan yang sudah ada memberikan dampak positif bagi masyarakat.”
Namun, tantangan dalam penggunaan data pendidikan masih banyak. Salah satunya adalah kurangnya ketersediaan data yang akurat dan terkini. Hal ini juga diakui oleh Profesor Anies Baswedan, seorang ahli pendidikan dari Universitas Paramadina, yang menyatakan bahwa “Ketersediaan data yang akurat dan terkini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih baik.”
Dengan demikian, peran data pendidikan dalam perumusan kebijakan pendidikan yang berkelanjutan tidak bisa dianggap remeh. Data pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam setiap langkah perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan data yang akurat dan terkini, kita bisa memastikan bahwa setiap kebijakan pendidikan yang diambil memberikan dampak yang positif bagi kemajuan pendidikan bangsa.